Alcides Leao dari Paulo State University di Brasil mencoba menggunakan serat buah dan tumbuhan sebagai bahan plastik generasi terbaru pada produk otomotif seperti mobil atau motor. Bahan ini tak hanya bisa digunakan untuk tubuh mobil, juga mesin.
“Bahan ini ringan namun kuat. Bagian termasuk dasbor, bemper, panel samping akan terbuat dari serat buah berukuran nano di masa depan,” ungkapnya.
Beberapa pabrik pembuat mobil telah menguji bahan ini.
“Kemungkinan besar, bahan ini akan digunakan untuk produk mobil mereka pada dua tahun mendatang,” papar Leao.
Namun, seperti dikutip MSNBC, Leao tak menyebut nama perusahaan pembuat mobil yang tertarik menggunakan bahan ini.
Ia yakin, memperkuat bahan plastik dengan serat mikroskopik buah seperti nanas dan pisang bisa membuatnya sangat kuat. "Bahan ini sangat mengagumkan, 30% lebih ringan dan empat kali lebih kuat dibanding plastik biasa,” lanjutnya.
Selain itu, bahan ini kabarnya juga lebih tahan pada panas, tumpahan bensin, air dan oksigen yang bahan plastik otomotif umumnya tidak.
"Dunia kesehatan juga bisa menggunakannya. Bahan ini berpotensi menjadi katup jantung dan jaringan pengikat sendi buatan,” tutupnya.
“Bahan ini ringan namun kuat. Bagian termasuk dasbor, bemper, panel samping akan terbuat dari serat buah berukuran nano di masa depan,” ungkapnya.
Beberapa pabrik pembuat mobil telah menguji bahan ini.
“Kemungkinan besar, bahan ini akan digunakan untuk produk mobil mereka pada dua tahun mendatang,” papar Leao.
Namun, seperti dikutip MSNBC, Leao tak menyebut nama perusahaan pembuat mobil yang tertarik menggunakan bahan ini.
Ia yakin, memperkuat bahan plastik dengan serat mikroskopik buah seperti nanas dan pisang bisa membuatnya sangat kuat. "Bahan ini sangat mengagumkan, 30% lebih ringan dan empat kali lebih kuat dibanding plastik biasa,” lanjutnya.
Selain itu, bahan ini kabarnya juga lebih tahan pada panas, tumpahan bensin, air dan oksigen yang bahan plastik otomotif umumnya tidak.
"Dunia kesehatan juga bisa menggunakannya. Bahan ini berpotensi menjadi katup jantung dan jaringan pengikat sendi buatan,” tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar